Jawaban LPPOM MUI, Seputar Bakso Halal!



Sebelumnya, marak diberitakan soal daging yang diketahui mengandung babi, namun berlabel halal. Masyarakatpun jadi bertanya-tanya soal peredaran bakso 'halal' berbahan babi, mengenai pencampuran daging celeng untuk bakso, juga sanksi yang dikenakan pada pedagang dan produsen bakso yang tidak bertanggung jawab. Ini dia penjelasan LPPOM MUI!
Salah satu hal yang harus dicermati sebelum mengonsumsi bakso adalah jenis dagingnya. Sebagai lembaga sertifikasi halal terpercaya di Indonesia, LPPOM MUI juga turut mencermati soal kehalalan bakso. Apalagi bakso menjadi salah satu menu dan makanan favorit masyarakat.



1. Bakso halal namun mengandung babi


Mengapa bisa muncul berita adanya bakso berlabel halal tapi ternyata mengandung babi?

Bakso yang diberitakan mengandung babi memang sebelumnya mengantongi sertifikasi halal MUI, namun habis masa berlakunya pada 31 Desember 2012. Pihak perusahaan sedang mengajukan permohonan perpanjangan dan sedang dilakukan pemeriksaan ulang. Saat proses pemeriksaan belum selesai, muncul hasil pemeriksaan yang mengindikasikan bakso tersebut tercampur daging babi.



2. Tentang percampuran daging celeng

Bagaimana komentar tentang percampuran daging babi hutan (celeng) pada bakso sapi?

Naiknya harga sapi menjadi salah satu penyebab adanya praktek curang mencampur daging sapi dengan celeng. Hal itu terjadi karena bebasnya peredaran daging celeng hasil perburuan di hutan dan perkebunan di Sumatera. Perlu diatur tata niaga daging celeng dan dilakukan pengawasan ketat dari pemerintah.

3. Sanksi yang diberikan
Apakah tindakan mencampurkan daging babi pantas mendapat sanksi pidana?

Jika pedagang yang menjual bakso babi memberikan informasi jelas akan produk dagangannya, maka mereka tak bisa dijerat dengan pasal pidana penipuan. Namun apabila ia mengesankan bahwa bakso yang dijual adalah bakso sapi padahal mengandung babi, pedagang tersebut bisa dijerat dengan UU Perlindungan Konsumen, karena tidak memberi informasi jujur.

4. Rantai distribusi daging babi yang diakui daging sapi
Banyak pedagang bakso mengaku tidak tahu jika daging yang dibeli sudah dicampur. Mengapa bisa terjadi?

Penjual daging babi/celeng melakukan penipuan dengan cara merendam daging babi/celeng dengan darah segar sapi, sehingga secara kasar mata tampak seperti daging sapi dan sulit dideteksi. Mata rantainya cukup panjang, pemotongan daging sapi di Rumah Pemotongan Hewan, kemudian tempat penggilingan daging dan pengolahan menjadi bakso. Semuanya harus dicermati titik kritis haramnya.



 sumber: http://food.detik.com/read/2013/04/30/102720/2233770/901/3/ini-jawaban-lppom-mui-seputar-bakso-halal

Komentar