Sabtu, 08 Juni 2013

Jalan Panjang A&W Raih Sertifikat Halal

 Tidak dapat dipungkiri bahwa halal sudah makin mengglobal. Produsen dan restoran termasuk retoran cepat saji pun kini banyak yang makin peduli akan kebutuhan konsumen mereka akan halal. Termasuk salah satu restoran cepat saji ini yang rela menempuh jalan panjang untuk mendapatkan sertifikasi halal.

Beberapa tahun lalu mungkin konsumen belum begitu peduli akan halal, namun sekarang konsumen sudah semakin kritis. Terutama kaum muslim yang peduli akan pentingnya mengkonsumsi produk yang halal. Untuk menepis keraguan konsumen muslim tersebut, maka salah satu makanan cepat saji yang berasal dari Amerika ini mengambil keputusan berani untuk melakukan sertifikasi halal.


Restoran cepat saji A&W sendiri telah masuk ke Indonesia sejak tahun 1985. Setelah 25 tahun kini A&W memiliki 207 outlet yang tersebar dari Jakarta sampai Manado. Di umur yang ke-25 mungkin bisa dibilang terlambat bagi PT. Biru Fast Food Nusantara, namun toh seperti kata pepatah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Sejak November 2009 sebenarnya A&W sudah menyiapkan banyak hal untuk memperoleh sertifikat halal. Menurut Suryo Wiratno selaku PDQA Manager PT. Biru Fast Food Nusantara, selaku perusahaan pemilik jaringan resto A&W, pihaknya telah mengkondisikan bahan baku yang digunakan agar sesuai dengan ketentuan. Kemudian pembenahan dokumen fisik barang, baik di kantor pusat maupun seluruh outlet. Termasuk bahan-bahan dari para pemasok di gerai-gerai A&W yang disesuaikan dengan standarisasi.

"Dengan adanya standarisasi tersebut otomatis penggunaan bahan baku sudah tidak boleh sembarangan lagi, harus ada persetujuan purchasing dan QA serta Koordinator Auditor Halal Internal," ujar Suryo.

Meskipun sertifikasi halal untuk seluruh gerai A&W sudah direncanakan lama namun sayang belum ada pihak secara khusus yang menangani hal tersebut. Sehingga sertifikasi halal akhirnya baru bisa dilakukan pada pertengahan 2010 lalu. Meski proses persiapan pra audit diakuinya tidak terlalu rumit, namun pemberlakuan mekanisme di tiap gerai-gerai outlet harus dicermati.

Akhirnya pada bulan Maret 2011 resto A&W resmi memperoleh sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia. Bahkan demi mendapatkan sertifikat halal, minuman kebanggaan A&W - rootbeer - yang namanya mengandung asosiasi 'bir' atau minuman beralkohol ini dihapus karena tidak diperkenankan oleh Komisi Fatwa MUI.

Meskipun diakui minuman tersebut tidak mengandung alkohol, tetapi asosiasi yang berdekatan tersebut ditakutkan akan membawa dampak negatif dari konsumen. Beruntung meski harus menjelaskan pada franchisor A&W luar negeri, perubahan nama ini tidak berefek banyak pada penjualan di Indonesia.

Suryo pun optimis bahwa dengan mengantongi sertifikat halal akan sangat berdampak pada peningkatan kunjungan pelangan. Mengingat mayoritas masyarakat Indonesia konsumennya sebagian besar adalah muslim. "Halal tidak hanya memenuhi syarat Islam tetapi juga berarti makanan yang bersih dan sehat. Itu yang menjadi perhatian untuk konsumen kami," jelas Suryo.

(Sumber: LPPOM MUI)
http://food.detik.com/read/2011/05/31/164036/1651094/906/jalan-panjang-aw-raih-sertifikat-halal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar