JAKARTA (voa-islam.com) – Semua
orang Indonesia pasti suka masakan Padang. Tapi siapa sangka, ternyata
ada oknum pemilik restoran Padang ternama di Jakarta dan Indonesia, yang
gelap mata karena keserakahannya, menggunakan anciu (sejenis arak)
dengan maksud ayam yang disajikan tetap empuk dan cepat dalam
penyajiannya. Meski tidak menyebut namanya, Halal Watch menyebut ada
tiga nama besar restoran Padang yang menggunakan anciu pada masakannya.
“Sebagai orang minang saya prihatin. Ada beberapa
restoran Padang yang menambah zat perasa pada masakannya. Padahal tanpa
itu, masakan Padang sudah pasti lezat. Jika mengikuti pola masakan
Padang yang sebenarnya, daging ayam itu akan empuk jika dimasak dalam
waktu yang lama, namun dengan alasan ekonomis, mereka mencari jalan
pintas dengan harapan lebih menghemat, namun mengorbankan umat Islam,
karena mengabaikan kehalalannya.” Demikian dikatakan anggota pengurus
Halal Watch Keke Z Sugitahari dalam silaturahim dengan pimpinan ormas
Islam di Gedung Mumtaz, Jakarta, belum lama ini (24/2).
Resto Padang, lanjut Keke, seharusnya tidak menggunakan
anciu, arak, sari tapai dalam makananya. Ingat, kelak di kiamat nanti,
mereka akan dituntut jika tidak bertobat.
Penggunakan anciu pada masakan Padang, ditemui Halal
Watch sejak 2006 yang lalu. Temuannya itu bahkan sudah dilaporkan ke
jalur yang ada, seperti LPPOM MUI. Namun, karena pembuatan sertivikasi
halal masih bersifat sukarela, tidak ada kewajiban bagi rumah makan,
maka menjadi tidak jelas kehalalannya. Ke depan, semua rumah makan
harus mengurus sertifikasi halal. “Bila perlu, pemerintah memberanikan
diri untuk mencantumkan atau memberi label haram pada resto yang tidak
menyajikan makanan halal.” desastian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar